Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi SH MSi secara simbolis memotong gunungan gerbal setelah sebelumnya di arak terlebih dahulu/foto: didik Humas Pemkab Pekalongan |
KAJEN- Gunungan Gebral
setinggi 275 cm, yang dibuat masyarakat Kelurahan Pekajangan Gang 20, Kecamatan
Kedungwuni, Kamis (21/6), mengawali rangkaian kegiatan syawalan di Kabupaten
Pekalongan, yang dibuka langsung oleh Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi SH MSi.
Kegiatan
masyarakat untuk memeriahkan syawalan, menjelang sepekan setelah hari raya Idul
Fitri tersebut, sudah menjadi tradisi masyarakat setempat sejak 20 tahun lalu,
dan terus dilestarikan. Sedangkan gebral sendiri merupakan makanan tradisional,
yang sekarang ini cukup sulit ditemui lagi.
Sebelum
dipotong secara simbolis oleh Bupati gunungan gebral tersebut diarak, di
lingkungan setempat. Kemudian diperebutkan oleh ribuan masyarakat yang hadir
pada perayaan tradisi masyarakat tersebut.
Bupati
Pekalongan hadir bersama istri Hj Munafah Asip Kholbihi, tampak pula Kepala
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Bambang Irianto, dan Camat
Kedungwuni beserta Muspika dan Kepala Desa/Kelurahan se Kecamatan Kedungwuni.
Bupati
Pekalongan pada kesempatan tersebut mengatakan, bahwa tradisi masyarakat
gunungan gebral, tahun depan akan ditingkatkan kegiatannya menjadi agenda
tahunan Pemkab Pekalongan, dan akan digelar secara meriah dengan kompetisi
memasak gebral berhadiah satu ekor sapi.
"Saya
ingin semua kegiatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, tidak hanya kegiatan
biasa saja, melainkan luar biasa, agar bisa dinikmati masyarakat luas, untuk
meningkatkan kunjungan wisata. Sehingga saya meminta kegiatan ini nanti
dieksplor lagi lebih menarik," tandas bupati.
Disebutkan,
gunungan memiliki filosofi yang diusung oleh para wali sebagai media dakwah,
seperti wayang, kemudian muncul punokawan. Selain itu, makanan juga dijadikan
sebagai media dakwah, diantaranya adalah lopis, gebral, ketan, megono, dan
lainnya.
"Karena
dalam kegiatan tradisi-tradisi seperti ini ada nilai-nilai kebaikan,
kebersamaan, dalam memperingati Syawalan. silahkan diexplor lagi, agar bisa
menjadi event tingkat kabupaten, dan pemerintah akan memfasilitasi,"
ungkap Asip.
Sementara
itu, Panitia pelaksana kegiatan, Mahmudi menuturkan, kegiatan tradisi itu sudah
dilaksankan sejak 20 tahun lalu. Tahun 2018 ini, ukuran gebral hampir 3 meter.
Prosesi pemotongan dilakukan pukul 11 siang, setelah melalui proses pengarakan
mengelilingi kampung.
"Tadi
jam 8 pagi gunungan gebral diarak bersamaan dengan jalan sehat yang diikuti
oleh warga masyarakat Gang 20 Kelurahan Pekajangan. Kemudian setelah dipotong,
gebral diperebutkan. Dan masyarakat yang hadir bisa menikmati jajan gratis di
sekitar kegiatan," katanya.
Selain
jalan sehat, perayaan tahun ini juga dilengkapi dengan kegiatan donor darah,
pasar jajan dan panggung hiburan, serta pembagian door price bagi ribuan
masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut. (didik)