Perpustakaan JIC, Melayani dengan Hati


JAKARTA- Jakarta Islamic Centre (JIC) yang digadang-gadang sebagai pusat peradaban Islam ibukota, harus mempu meningkat pengetahuan dan minat baca warga Jakarta. Maka memiliki perpustakaan merupakan keniscayaan sebagai wahana dalam menggapai misi tersebut.

Niswati Fatimah, Kepala Perspustakaan Jakarta Islamic Centre ketika dihubungi di kantornya, Jumat (1/3/19) mengemukakan, perpustakaan merupakan wahana bagi jamaah, masyarakat, pelaja dan mahasiswa untuk mencintai masjid. Tentunya sebagai tempat untuk menambah pengetahuan dan informasi agar menjadi manusia yang melek ilmu dan melek informasi.

"Pertupustakaan JIC ini sudah berdiri sejak tahun 2005. Sudah banyak mengalami kemajuan, baik meningkatnya koleksi maupun tingginya tingkat kunjungan ke perpustakaan. Pada saat ini koleksi perpustakaan JIC berjumlah 6.000 buku lebih. Setiap tahun terus ada penambahan koleksi," terang Anis sapaan akrabnya.

Anis menjelaskan, koleksi bukunya bermacam-macam seperti teks fiksi dan non fiksi, buku referensi seperti ensiklopedi, kamus, handbook, jurnal, majalah, koran dan lainnya. Koleksinya tidak hanya tentang ke-Islaman, tetapi juga tentang sosial budaya, pendidikan, informasi komunikasi dan lainnya. Selain buku perpustakaan JIC menyediakan multimedia, perpustakaan digital.

"Anak-anak sekolah seneng memanfaatkan perpustakaan digital, bahkan antri karena kita hanya mempunyai dua unit komputer. Ada juga sekeluarga datang sekalian wisata religi ke kawasan JIC yang luas, indah, asri dan aman," ungkapnya.

Anis menyebutkan, bahwa pengunjung perpustakaan JIC rata-rata 75 sampai 100 orang per hari. Pengunjung terbanyak adalah pada hari Jumat dan Sabtu. Kebanyakan mereka datang ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas kuliah atau tugas sekolah.

"Untuk menjadi anggota perpustakaan sangat gampang dan juga gratis. Cukup mengisi formulir dan melampirkan copi KTP atau kartu pelajar," kata pustakawan alumni UIN Jakarta.

Anis menambahkan, perpustakaan JIC di masa depan harus menjadi perpustakaan yang berbasis digital, yang bisa diakses di mana saja dan mempunyai perangkat komputer yang memadai. Jadi pustakawan dan ahli IT berkolaborasi untuk mewujudkan ini.

Devi seorang pengunjung perpustakaan JIC ketika ditanya kesannya mengatakan, perpustakaan JIC tempatnya bagus, ber AC, dingin, dan gratis. Terus petugasnya ramah dan mau membantu melayani mencarikan kebutuhan penginjung yang dicari. Selain itu, di sini pengunjung juga bisa mengakses internet dengan gratis.

Terkait diatas, Kepala Sekretriat Jakarta Islamic Centre, Ahmad Juhandi mengungkapkan, perpustakaan di JIC perannya sangat stretegis. Karena JIC dicita-citakan untuk membangun pusat peradaban. Salah satu sarananya adalah perpustakaan.

"Di sini kita bisa mendapatkan ilmu pengetahun dan informasi yang dibutuhkan insan millenial," pungkasnya. (*)

ranahpesisir

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.