Banyumas Wera merupakan agenda wisata berupa karnaval jalanan yang digelar, Minggu (15/12)/foto: istimewa |
Sebanyak 51 peserta akan meramaikan karnaval jalanan yang menurut rencana akan diberangkatkan dari depan Gedung Bioskop Rajawali kurang lebih jam 08.00 WIB dan finis di Alun-alun Purwokerto.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan meski mengalami perubahan nama, pertunjukkan tersebut tidak mengalami perubahan konsep secara mendasar. Hanya saja, pada penyelenggaraan tahun ini, lebih menekankan pada pelibatan seniman.
"Konsepnya kali ini batik Banyumasan. Tahun depan kita persiapkan konsep yang lebih menarik," ujarnya.
Asis berharap perubahan nama itu mengakhiri polemik, karena Banyumas Ekstravaganza dianggap mengekor festival di daerah lain, keinggris-inggrisan dan lain sebagainya. Pemilihan nama “Banyumas Wera” menurut Asis, telah melewati sejumlah pertimbangan dari berbagai pihak dan dianggap lebih mewakili budaya Banyumas.
"Wera itu artinya "bagus", bisa juga indah atau elok. Dalam keseharian dalam dialek banyumas jarang digunakan. Namun beberapa orang masih sering mengucap, contohnya, 'wera pisan lho'," katanya
Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas, Deskart Sotyo Jatmiko mengatakan sebanyak 51 kelompok telah mendaftarkan diri sebagai peserta event Banyumas Wera besok. Mereka akan dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok A ada sebanyak 16 peserta yang berasal dari perguruan tinggi dan pelajar SMP, SMA dan SMK.
“Kelompok B sebanyak 27 peserta yang berasal dari utusan kecamatan sedangkan kelomk C adalah perusahaan dan umum. Ada juga peserta ekshebisi yang akan mengawali kelompok C dari Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto,” kata Jatmiko. (*)