BANYUMAS- Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizah Tahar sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Bupati Banyumas. Menurutnya upaya-upaya yang dilakukan dengan membangun PDU (Pusat Daur Ulang) adalah upaya dalam pengurangan sampah, sehingga pada tahun 2020 seperti yang disampaikan Bupati Banyumas, akan ada 27 PDU seperti di Kelurahan Kober, Purwokerto Barat.
Dengan PDU nantinya bisa sangat sedikit residu bahkan kalau bisa nir-TPA. Mengingat kedepan pendirian TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tidak mudah karena mahal, susah mencari lahan, dan sebagainya.
"Sehingga memang visi pengelolaan sampah ke depan itu adalah mendorong upaya ke hulu sebenarnya, yaitu pengurangan sampah," katanya.
Novrizah mengkalkulasi jika kapasitasnya sampah rata-rata 10 ton per hari, berarti seluruh kecamatan ada 270 ton. Menurutnya itu sangat luar biasa. Jika PDU-PDU tersebut bisa mencakup semua sampah yang ada di seluruh Kabupaten Banyumas, volume sampah yang akan dibawa ke TPA tinggal sedikit sekali.
Novrizah juga mengapresiasi inovasi berupa aplikasi pengelolaan sampah yang dikembangkan Pemkab Banyumas dengan melibatkan kelompok swadaya masyarakat yang bertugas mengelola sampah. Masyarakat yang telah memilah sampah organik dan anorganik, cukup menggunakan aplikasi, nantinya KSM akan menjemput sampah dalam waktu 1x24 jam.
"Harapan saya, apa yang dilakukan oleh Kabupaten Banyumas ini juga menjadi contoh yang bisa kita kembangkan di kabupaten/kota seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu kepala Dinas Lingkungan Hidup Suyanto mengatakan peresmian PDU merupakan rangkaian kegiatan hari cinta puspa dan satwa nasional yang dibarengi dngan pelepasan burung kutilang dan trocokan serta penanaman pohon.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein meresmikan pembangunan PDU di Kelurahan Kober Purwokerto Barat, Sabtu (7/12) kemarin. Selain di Kober, PDU juga dibangun di beberapa kecamatan yang bertujuan sebagai upaya mengurangi sampah di Kabupaten Banyumas.
Dalam kesempatan itu Bupati menyampaikan, bahwa pemerintah selalu berusaha melakukan penanganan yang benar dengan berdirinya PDU dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu), sehingga sampah di Banyumas terus berkurang. (*)
Popular Posts
-
Sembilan filosofi Jawa yang diajarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga: 1. URIP IKU URUP Hidup itu nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfa...
-
NARASUMBER - Walikota Semarang Hendrar Prihadi secara khusus diundang Transparency International menjadi narasumber dalam kegiatan "N...
-
Universitas Pancasakti (UPS) Tegal Tahun Akademik 2017-2018 kembali membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru (PMB) 1 Januari-25 Agust...
-
Peta wilayah Kecamatan Banyumanik Kota Semarang/foto: doc istimewa BANYUMANIK berasal dari kata “Banyu” dan “Manik” yang konon sering d...
-
Oleh: Dr Ratna Riyanti SH MH Di Indonesia, nuansa perpolitikan dengan segala liku-likunya yang bermuara pada kekuasaan adalah suatu hal ya...