Di Purwokerto, RMI Jateng Gelar Sarasehan Naharul Ijtima

PURWOKERTO- Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ah id Islamiyah Nahdlatul Ulama (PW RMI NU) menggelar Sarasehan Naharul Ijtima' dalam rangka silaturrahim masyarakat NU kultural dan struktural untuk kemaslahatan umat, Bangsa dan Negara, di Pondok Pesantren Anwarus Sholihin Pamujan Kelurahan Teluk Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, Minggu (12/1/2020).

Kegiatan dihadiri oleh sekitar 1000 orang termasuk diantaranya K.H Taj Yasin Maimoen Wakil Gubernur Jateng, K.H Ubaidilah Sadaqoh, Rois Ayuriah PW NU Jeteng, K.H Nur Machin Chudori, Ketua PW RMI NU Jateng, Ir. Didi Rudwianto, S.H M.Si, Aspem Kesra Sekda/ mewakili Bupati Banyumas, AKP Wahyono SH Kasat Bimas Mewakili Kapolresta Banyumas, Kapten Inf Sukur Danramil 25 Purwokerto Selatan mewakili Dandim 0701/ Banyumas), Drs. Setia Rahendra, M.Si Sekretaris Bakesbangpol Kab. Banyumas, KH Sobri Pengasuh Ponpes Al- Falah Jatilawang, K.H. Dr. Moh. Roqib. M.Ag Ketua PC RMI NU Banyumas, K.H Nur Khafidz Pengasuh Pondok Pesantren Anwarus Sholihin Purwokerto dan para ulama dan habib
Serta santriwan dan satriwati.

K.H Nur Khafidz Pengasuh Pondok Pesantren Anwarus Sholihin Purwokerto dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua yang hadir di ponpes yang baru ini, menurutnya dia tidak bisa mengucapkan apa- apa hanya bersyukur.

"Minta do'anya mudah-mudahan dengan adanya kegiatan RMI di ponpes ini sudah di mulai Gus Yasin yang semakin kedepan generasi muda, islaminya berkurang, semoga ke depannya generasi muda bisa menjadi generasi yang berislami," katanya

Sementara Ketua PW RMI NU Jateng K.H Nur Machin Chudori mewakili Pengurus RMI Provinsi-provinsi Jateng, mengucapkan banyak terikasih atas terlaksananya kegiatan RMI di eks Karesidenan Banyumas. Menurut kegiatan seperti ini dilakukan 2 bulan sekali yang dilaksanakan di eks-karasidenan, untuk mempertemukan teman teman pengurus bersilaturahmi sehingga menambah hikmah kepada kasepuhan.

"RMI itu merupakan suatu wadah untuk mengumpulkan para pengurus, bukan akan menguasai ponpes - ponpes, namun sebagai kumpulan para kyai kyai untuk mempererat silaturahmi. Kegiatan ini sudah di mulai dari pagi yaitu baztul maszail bagi para santri, koordinasi terkait madrasah diniyah alaiyah RMI maupun NU, kemudian bagi putri putri agar bisa mengetahui perjuangan NU," jelasnya

Wagub Jateng KH. Taj Yasin Maimoen mengatakan RMI ini sebagai wadah silaturokhim masyayeh baik struktural maupun diluar struktural RMI, sehingga tidak semua kyai itu masuk dalam RMI.

"Kemarin saya habis dari Kajen Pekalongan mampir di Habib Luthfi menyampaikan bahwa kita ikut menyongsong 1 abad 100 tahun NU, tidak terasa sudah mau menginjak 100 tahun / 1 abad Nahdlatul Ulama untuk itu agar kita memperingati. Terbentuknya RMI ini awalnya yaitu dalam rangka mengumpulkan para maysyayeh agar lebih mencair, serta lebih mengakrabkan para maysyayeh, karena dengan adanya perkumpulan bisa memunculkan keputusan keputusan yang murni," katanya

Wagub menambahkan Pemerintah menginginkan agar apa yang ada di NU itu tidak usah ditambah - tambahi, sehinggga saya nitip NU dan RMI agar memperbanyak madrasah alliyah sehingga harapannya tahun 2020 madrasah alliyah mendapatkan Bosda yang akan dititipkan di Depag.

Menurutnya NU akan menjadi besar apabila semuanya diranggkul, mohon muktakmar NU nanti di kawal serta mempunyai usulan usulan undang undang pesantren yang dapat memperbesar NU dan bangsa.(*)

ranahpesisir

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.