Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal gelar rapat koordinasi sekaligus membentuk Tim Siaga Bencana/foto: istimewa |
Rakor yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 - 12.30 Wib dihadiri Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa se Kecamatan Warureja, unsur TKSK, PKH, Tim Relawan masing masing desa, FKDM, tokoh masyarakat, OKP, dan Kepala UPTD di Kecamatan Warureja.
Camat Warureja, H Trinanda Aji Permana AP S Sos MSi mengatakan, pertemuan hari ini adalah bentuk follow up untuk mempertajam koordinasi cepat dan sigap dalam menangani kewaspadaan terhadap bencana di wilayah Kecamatan Warureja.
"Diharapkan setelah dibentuk tim ini akan mempermudah informasi dan komunikasi antar desa dalam menangani bencana yang telah dibagi dalam 4 rayon dan masing masing rayon terdiri dari 3 desa," jelas Aji Permana.
Maksud dibentuknya rayon tersebut, lanjut Aji Permana agar percepatan pencegahan dan penanganannya bencana cepat teratasi.
"Sekaligus menindaklanjuti perintah Gubernur Jateng dan Bupati Tegal agar di tiap kecamatan dan desa dibentuk tim tanggap bencana," imbuh Aji Permana.
Sementara itu, Danramil Warureja Kapten Suhendra dalam sambutanya berharap agar setiap informasi segera disampaikan.
"Khusus untuk tim yang berdomisili di wilayah selatan (Cipero) agar sebisa mungkin aktif mengabarkan keadaan bendungan Cipero kepada tim," tegas Danramil.
Menurut Danramil, hal ini bisa dilakukan dengan membuat Grup Whatsapp Tim Siaga Bencana di Kecamatan Warureja.
Hal senada disampaikan Kapolsek Warureja AKP Nugroho Santoso. Dikemukakan, bahwa bencana alam adalah tanggng jawab bersama seluruh warga masyarakat, bukan hanya kades camat dan polisi saja. Sehingga perlu adanya upaya kerjasama antar lini di Kecamatan Warureja.
Kapolsek menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi musim penghujan kali ini mengingat musim hujan kali ini masuk pada kategori ekstrim.
"Kepada seluruh peserta kamj juga berharap agar setiap informasi yang disampaikan tim terstruktur dengan baik. Jangan asal memberi info, karena akan berakibat terjadi kesimpangsiuran berita yang berdampak kesalahpahaman dalam menentukan sebuah tindakan dan keputusan pemerintah," tandas Kapolsek.
Kapolsek kembali berharap agar setiap desa minimal menganggarkan alat alat untuk mengantisipasi banjir dan hujan serta tiupan angin, antara lain sensao pemotong pohon, tali perahu, ban/pelampung yang harus disediakan pihak desa untuk tanggap siaga bencana.
Acara berlangsung gayeng dengan tanya jawab. Salah satunya Iwan Setiawan yang berharap agar pertemuan kali ini hendaknya dilibatkan pula dari unsur perhutani dan pengairan. Karena Bendungan Cipero adalah bersentuhan langsung dengan masalah pengairan dan masalah banjir terkait pula dengan hutan yang sudah gundul.
Acara diakhiri dengan pembentukan Tim Siaga Bencana Kecamatan Warureja yang diketuai: M Zaenudin (Kepala Desa Kedungjati), Sekretaris: Kasi PMD Kecamatan Warureja dan Bendahara: Kasi Kesra Kecamatan Warureja.(ma/dik)