PD IWO Kota Bekasi gelar pelatihan jurnalistik tingkat dasar kepada para siswa kelas 12 SMK Bina Karya Mandiri 2 Rawalumbu Kota Bekasi, Jumat (7/2/2020)/foto: pd iwo bekasi |
Ketua IWO Iwan Nendy Kurniawan dalam kesempatan itu mengatakan, pelatihan dengan program Coaching Clinic Jurnalistik itu, digagas oleh pengurus IWO Kota Bekasi.
Kedatangan pengurus IWO ini dimaksud yakni berkunjung ke sekolah dalam rangka memberikan pelatihan atau pengenalan tentang jurnalistik tingkat dasar kepada para siswa.
Menurutnya, memberikan pemahaman jurnalistik kepada siswa itu sangat penting, agar siswa bisa memahami bagaimana dinamika dalam penulisan sebuah berita dan mampu membedakan mana berita layak untuk dikonsumsi dan mana pula berita yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya atau hoax.
“Dengan pelatihan jurnalistik ini, kami berharap siswa dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan tersebut, sehingga mereka akan lebih memahami bagaimana dunia jurnalistik,” jelasnya.
Disamping itu, Iwan juga mengajak para siswa untuk memerangi berita hoax agar tidak mudah tergiring dengan isu yang belum tentu benar.
"Maka dari itu, jangan mudah terkecoh dengan informasi yang belum jelas, biasakan untuk mengamati dan mencari informasi yang lebih akurat," sebutnya.
Terakhir, Iwan berpesan kepada siswa agar menjauhi perbuatan yang bisa melawan hukum, seperti menebar berita bohong di media sosial atau menggunakan media untuk mencemarkan nama baik orang lain.
"Boleh saja menggunakan media sosial, tapi harus hati-hati. Jangan sampai terjerat dengan Undang-Undang IT," pintanya.
Sementara itu, Kepala SMK Bina Karya Mandir Ayung Sardi Dauly memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pengurus IWO Kota Bekasi.
"Selamat datang bagi teman-teman pengurus IWO, kami bersyukur pagi-pagi sudah didatangi ilmu. Ini kehormatan bagi kami," kata Ayung Sardi dalam sambutan singkatnya.
Ia berharap kegiatan semacam ini akan terus berlanjut kedepannya nanti. Karena, semangat para siswa dalam mengikuti kegiatan itu dapat dijadikan sebagai patokan bahwasanya para siswa sangat ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang dunia jurnalistik.
"Dengan pelatihan itu, siswa akan belajar dan mengenal dunia jurnalistik, khususnya bagi siswa jurusan Produksi Siaran Televisi (SPT) dan OSIS yang berhubungan langsung ke masyarakat. Selama ini, siswa hanya membaca sebuah berita akan tetapi belum tahu bagaimana cara penyajian berita itu," ungkapnya.
Terkait diatas, salah satu siswa Adistya Yulandani, siswa kelas 12 jurusan siaran program televisi mengaku sangat tertarik dengan pelatihan jurnalistik yang diberikan oleh IWO.
Karena, masih kata Adistya, pelatihan ini salah satunya agar kedepannya bagaimana kita mengetahui dan mendapat berita hoax.
"Jadi kita harus punya pengalaman lebih. Sebab menurut saya kayaknya berita (hoax) menyakitkan banget. Jadi kita tahu apa itu jurnalistik," ujarnya.
"Alhamdulillah banget banyak pengalaman. Misalnya, kayak tekniknya, tahu perbedaan perbedaan antara media media jadi tahu, tentang pengerjaanya, begini penulisannya. Jadi kita tambah wawasan lagi," lanjutnya
Setelah mengikuti pelatihan jurnlistik ini kata dia, kalau dapat informasi, ia akan beritahu ke temen teman informasi itu secara faktual dengan tidak menambahi atau mengurangi informasi tersebut.
"Saya berharap bisa membuat suatu komunitas buat teman teman sekolah untuk belajar dan mendalami jurnalistik. Saya sendiri pengen masuk tapi agak masih ragu. Karena misalnya saya engga bisa nulis, tapi pengin masuk. Mungkin dibukalah kayak forum forum, gitu," pungkasnya (*)