Trisno Harjono, Mahasiswa semester lima Program Studi D3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama (PHB) Tegal berhasil meraih juara di tingkat nasional/foto: istimewa |
TEGAL (ranahpesisir.com)- Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama (PHB) berhasil meraih juara di tingkat nasional.
Trisno Harjono, mahasiswa semester lima ini baru saja mendapatkan juara dalam lomba menulis opini mahasiswa tingkat nasional.
Perlombaan tersebut diadakan oleh Universitas Ibnu Sina Batam, dengan melombakan tiga kategori pilihan yaitu Omibuslaw, Rasisme, dan Lingkungan.
Peserta diwajibkan memilih salah satu di antara tiga tema tersebut, yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai daerah, mulai dari jenjang D3/D4/S1 di perguruan tinggi se-Indonesia.
Trisno mengungkapkan bahwa dalam mengikuti lomba opini kali ini mempunyai kesan tersendiri baginya.
“Saya mendapatkan info terkait lomba ini dari teman sosial media di Facebook, yaitu Risqi Alfian, dua hari sebelum penutupan lomba. Waktu yang saya miliki untuk menulis pun terbatas. Saya hanya memiliki waktu dua hari untuk menulis opini,” ungkap Trisno.
Perlombaan ini dilaksanakan secara daring sejak awal bulan Desember lalu.
Dimulai dari pendaftaran peserta mengisi google fomulir dari tanggal 3 Desember sampai diperpanjang menjadi 6 Desember 2020, dilanjut dengan penilaian juri pada 7-14 Desember, hingga tahap pengumuman pemenang pada tanggal 15 Desember 2020, melalui Grup Whatsapp.
Tulisan opini yang berjudul “Indonesia Katanya Plural, Tapi Ko Rasis?” berhasil mengantarkan Trisno mendapatkan Juara II.
Trisno mengangkat isu rasisme di Papua yang terjadi sudah cukup lama dan membudaya.
Mahasiswa kelahiran Brebes ini benar-benar tidak menyangka akan masuk dalam tiga besar. Melihat waktu yang ia miliki saat menulis sangat singkat.
Adapun Juara I diraih Rio Hastory dari Universitas Brawijaya, dan Juara III Difa Erlangga dari Universitas Muhammadiyah Malang.
“Pesan saya pada teman-teman mahasiswa agar tetap semangat dalam berkontribusi untuk tetap berkarya di bidang literasi. Menulis adalah sebuah proses di mana rasa dan emosi yang ada pada diri kita dituangkan dan diperlihatkan dalam sebuah tulisan,” kata Trisno.
Trisno menambahkan, dalam kompetisi pasti ada kemenangan maupun kekalahan, karena bersanding lurus dalam kehidupan, bahwa harus selalu ingat usaha itu tidak akan mengkhianti hasil.
“Lakukan yang terbaik dari yang kau mampu. Kemenangan hanyalah hadiah untuk memacu kekuatan dalam diri dan mendobrak keahlian yang dimiliki,” imbuhnya.(*)