Puslitjak Kemendikbud Jakarta bersama STMIK Widya Pratama Pekalongan bahas tantangan kedepan di era ekonomi global/foto: istimewa |
PEKALONGAN (ranahpesisir.com)- Kajian Prioritas Riset Nasional (PRN) yang dilakukan oleh Puslitjak Kemendikbud Jakarta dalam rangka pengumpulan data “Strategi Mewujudkan Inovasi Dan Pengayaan Seni Dalam Mendukung Industri Kreatif Untuk Pemajuan Kebudayaan” di Kampus STMIK Widya Pratama Pekalongan, disambut dengan baik oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama, Paminto Agung Christianto M Kom.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Kepala P3M M Adib Al Karomi M Kom, Bagian Urusan Penelitian dan Artikel Ilmiah Agus Elyas M Kom, dan Kepala Kerjasama dan Publikasi Eko Budi Susanto M Kom guna memberikan penjelasan terkait kajian riset yang ada di Kota Pekalongan.
Pihak Puslitjak Kemendikbud Jakarta bersama STMIK Widya Pratama membahas tentang tantangan kedepan yang akan dihadapi pada Era Ekonomi Global, tentang pengembangan potensi Batik dan pelestariannya di Kota Pekalongan.
Riset yang ditekankan, yakni perihal potensi Batik yang ada di Kota Pekalongan.
Paminto Agung Christianto menjelaskan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang perbedaan antara Batik Asli (Tulis dan Cap) dengan Printing, hal tersebut didukung dengan riset yang telah dilaksanakan oleh pihak STMIK Widya Pratama terkait penggunaan Hologram untuk menentukan keaslian Batik yang masih dalam tahap Prototype.
Maka dari itu dalam mendukung Ekonomi Digital kedepannya, perlu adanya sistem untuk memvalidasi keaslian Batik untuk meningkatkan daya jual, namun juga tetap mengkoordinir dengan baik penjualan Printing, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.(*)