SLAWI (ranahpesisir.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal melauncing serta mensosialisasikan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Grand Dian Slawi, Selasa (05/03/2024).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti saat membacakan sambutan Pj Bupati Tegal mengatakan bahwa Pemkab Tegal akan memberikan dukungan yang bersifat pengaturan dan pelayanan dari keterkaitan pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan.
“Kami mendorong keberhasilan pendayagunaan dan pemberdayaan posyandu dalam integrasi pelayanan kesehatan primer,” kata Suspriyanti.
Ia juga berharap pelaksanaan ILP mampu memberikan kebutuhan dasar untuk kemajuan bidang kesehatan bagi masyarakat .
Sementara itu Kepala Dinkes Kabupaten Tegal Ruszaeni melaporkan implementasi ILP akan diuji coba di tiga puskesmas terpilih yaitu Puskesmas Slawi, Puskesmas Kedungbanteng dan Puskesmas Bumijawa, Dinkes juga turut serta mensosialisasikan ILP kepada lintas sektoral dan lintas program.
"Kegiatan launching dan sosialisasi ILP ini dihadiri oleh 100 orang dari lintas sektor dan lintas program dinkes," Ruszaeni.
ILP merupakan pilar pertama dari transformasi sistem kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Lanjut Ruszaeni, perubahan mendasar transformasi ini mencakup dari siklus hidup sebagai platfom integrasi pelayanan kesehatan dan platfom menguatan promosi serta pencegahan, mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui jejaring hingga ke tingkat desa dan dusun serta memperkuat pemantauan wilayah setempat dengan dashboard situasi data kesehatan perdesa atau kelurahan.
Ruszaeni juga mengungkapkan bahwa kegiatan di tingkat puskesmas, akan dibagi menjadi lima klaster yakni, klaster satu untuk manajemen, klaster dua untuk ibu dan anak, klaster tiga untuk usia dewasa dan lansia, klaster empat untuk penanggulangan penyakit menular dan klaster lima untuk lintas klaster.
“Untuk perubahan sistem pelayanan kesehatan primer akan terlihat, untuk tingkat kecamatan, akan terlihat di puskesmas. Kemudian ditingkat desa atau kelurahan, akan terlihat di puskesmas pembantu dan ditingkat dusun RT atau RW, terlihat di posyandu,” jelasnya.
Sementara itu, untuk paket pelayanan yang komprehensif setiap klasternya akan diberikan berupa skrining, diagnosa penyakit, pengobatan dan konseling terhadap masalah kesehatan, deteksi dini, penemuan kasus dan kontak survei, penyelidikan epidemiologi serta pengendalian vektor dan lingkungan terhadap penyakit menular.
Ditingkat desa terdapat puskesmas pembantu yang diampu oleh bidan, perawat dan dua kader koordinator serta ditingkat dusun atau RW terdapat kegiatan posyandu yang terintegrasi oleh para kader dan didampingi petugas dari puskesmas pembantu.(G)